SUKADANA,SP – Romi Wijaya dan Amru Chanwari, menekankan pentignya dialog dengan tokoh agama di wilayah Kabupaten Kayong Utara.
Romi Wijaya, Calon Bupati dan Amru Chanwari, Calon Wakil Bupati Kayong Utara di Provinsi Kalimantan Barat, nomor urut 2.
Romi Wilaya, mantan Penjabat Bupati Kayong Utara dan mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Kayong Utara.
Amru Chanwari, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kayong Utara.
Romi Wijaya, Minggu, 3 Nopember 2024, mengatakan, tokoh agama, salah satu elemen terpenting di masyarakat.
Tokoh agama dapat dimaksimalkan perannya sebagai penyambung komunikasi antara masyarakat dengan Pemerintah Daerah.
“Banyak sekali informasi digali dari para tokoh agama, karena karakteristik mereka yang akrab dengan masyarakat bawah,” ujar Romi Wijaya.
Menurut Romi Wijaya, selama bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Kayong Utara, informasi para tokoh agama sangat penting.
Keteladanan dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk berpihak kepada kemajuan masyarakat.
Sehingga peran tokoh agama selain sebagai pelayan umat dan teladan bagi masyarakat.
Sebagai petunjuk arah dalam membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing.
Karena keberagaman masyarakat menyimpan potensi besar dalam pembentukan modal sosial.
Dimana secara memadai untuk menjamin berlangsungnya pembangunan.
Implementasi agama dalam pembangunan adalah dengan menghidupkan nilai-nilai agama dalam kehidupan publik.
Menjadi sumber moral dalam pembentukan regulasi/aturan pembangunan, rujukan etis bagi pelaku pembangunan.
Serta memotivasi masyarakat untuk bekerja dan berkarya dalam pembangunan.
Menurut Romi Wijaya, untuk meningkatkan masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing.
Antara lain dengan meningkatan ketaatan beragama yang terwujud dalam sikap dan perilaku sosial.
Sebagaimana sejalan dengan nilai-nilai luhur yang terkandung didalam ajaran agama.
Menumbuhkembangkan wawasan keagamaan yang lapang dan toleran selaras dengan wawasan kebangsaan dan kebhinekaan.
“Serta menumbuhkembangkan pusat kajian keagamaan dan sumber belajar masyarakat,” ujar Romi Wijaya. (Tim Gajah)